Praktikum 5 (Konfigurasi WebServer dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer)
Halo Para Pembaca🙋
Kembali lagi dengan saya Ade disini, pada kesempatan kali ini saya mau membagikan kepada kalian para pembaca yaitu hasil dari praktikum Konfigurasi WebServer dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer. Saya harap konten yang saya bagikan pada kesempatan kali ini bisa bermanfaat bagi pembaca semuanya...
Selamat membaca😇
Hasil & Pembahasan Praktikum :
Materi yang dipelajari pada praktikum kali ini adalah mengenai konfigurasi WebServer dan simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer. Pada praktikum kali ini, praktikan diharapkan mampu mengatur WebServer pada Cisco Packet Tracer dan membuat simulasi VLAN .
WebServer adalah sebuah aplikasi perangkat lunak yang menawarkan layanan dalam bentuk data. Fungsi utama dari WebServer adalah menerima permintaan dari pengguna internet melalui protokol HTTPS atau HTTP. Selanjutnya, WebServer akan merespons permintaan tersebut dalam bentuk halaman web.
Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan sebuah cara untuk memecah jaringan menjadi beberapa jaringan (segment) yang lebih kecil. Tujuan utama Virtual Local Area Network (VLAN) adalah untuk memperkecil jumlah traffic broadcast pada masing-masing subnet. Selain itu, teknik VLAN bisa membuat suatu jaringan dapat dibagi menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil dalam satu perangkat yang sama (switch) sehingga dapat mengurangi biaya pembelian perangkat untuk membuat jaringan.
Pada praktikum kali ini, praktikan diharapkan untuk menyelesaikan sebuah tugas yaitu membuat sebuah desain jaringan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Buatlah empat buah jaringan VLAN yang terdiri dari minimal 4 buah perangkat.
2. Buatlah semua jaringan VLAN dapat terhubung dan berikan penanda unik sebagai identitas dari setiap VLAN.
3. Kemudian berikan layanan Web Server di masing-masing jaringan VLAN, desain halaman bebas dan ada foto diri masing-masing disalah satu jaringan.
4. Tampilan web server harus berbeda-beda pada tiap segmen VLAN, contoh home, biodata, kontak dll.
5. Tampilkan halaman web pada Client untuk melakukan pengujian.
Prosedur Praktikum :
Peralatan :
1. PC/laptop dengan Sistem Operasi Windows.
2. Software Cisco Packet Tracer.
Persiapan :
1. Memeriksa ketersediaan dan kondisi peralatan yang akan digunakan pada praktikum.
2. Mempelajari modul praktikum yang telah diberikan.
Pelaksanaan :
1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer yang telah diinstal pada laptop/PC.
2. Buatlah empat jaringan yang pada masing-masing jaringan tersebut terdiri dari 4 client dan 1 server. Selain itu, tambahkan pula satu buah switch dan satu buah router.
3. Buka server pada masing-masing jaringan, lalu lakukan konfigurasi alamat IP, Default Gateway dan Subnet Mask pada server.
4.Lakukan konfigurasi DHCP pada masing-masing server.
5. Buka switch lalu pilih menu CLI untuk melakukan konfigurasi VLAN.
• VLAN 100 Lab_A
• VLAN 200 Lab_B
• VLAN 300 Lab_C
• VLAN 400 Lab_D
Untuk melakukan hal itu, masukkan perintah di bawah ini pada CLI:
Switch>enable
Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan 100 name Lab_A
Switch(vlan)#vlan 200 name Lab_B
Switch(vlan)#vlan 300 name Lab_C
Switch(vlan)#vlan 400 name Lab_D
Switch(vlan)#exit
Switch#sh vlan
6. Masih pada menu CLI di switch, pisahkan port pada masing-masing jaringan.
• Lab_A = Fa0/1, Fa0/2, Fa0/3, Fa0/4 dan Fa0/5
• Lab_B = Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9 dan Fa0/10
• Lab_C = Fa0/11, Fa0/12, Fa0/13, Fa0/14 dan Fa0/15
• Lab_D = Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19 dan Fa0/20
Untuk melakukan hal itu, masukkan perintah di bawah ini pada CLI:
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface range fa0/1-5
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 100
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#interface range fa0/6-10
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 200
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#interface range fa0/11-15
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 300
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#interface range fa0/16-20
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 400
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#exit
Switch#sh vlan
7. Buka router lalu pilih menu CLI untuk melakukan encapsulation. Untuk melakukan hal itu, masukkan perintah di bawah ini pada CLI:
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fa0/0.100
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 100
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.248
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fa0/0.200
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 200
Router(config-subif)#ip address 193.168.1.1 255.255.255.248
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fa0/0.300
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 300
Router(config-subif)#ip address 194.168.1.1 255.255.255.248
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fa0/0.400
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 400
Router(config-subif)#ip address 195.168.1.1 255.255.255.248
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
8. Buka switch, lalu pilih menu CLI untuk mengubah port menjadi mode trunk. Untuk melakukan hal itu, masukkan perintah di bawah ini pada CLI:
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa0/21
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#exit
9. Buka PC client kemudian lakukan konfigurasi alamat IP dengan meminta alamat IP dari server melalui metode DHCP. Pastikan terisi seperti pada gambar di bawah. Lakukan hal yang sama pada seluruh PC client yang berada pada Lab_A, Lab_B, Lab_C dan Lab_D.
10. Setelah mengkonfigurasi alamat IP, Subnet Mask dan Default Gateway pada seluruh jaringan, lakukan uji koneksi dengan metode tes ping antar PC yang berada pada jaringan yang sama maupun PC yang berada pada jaringan yang berbeda.
11. Setelah mengkonfigurasi alamat IP, Subnet Mask dan Default Gateway pada semua jaringan. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah membuat web server dengan cara membuka server yang berada pada masing-masing jaringan lalu pilih menu Services --> HTTP --> masukkan source code atau import gambar untuk membuat halaman web sesuai kebutuhan.
12. Setelah membuat web server, buka PC client kemudian pilih Desktop --> Web Browser lalu masukkan alamat IP server masing-masing jaringan untuk melihat tampilan web yang telah dibuat.
13. Apabila praktikan berhasil melakukan simulasi VLAN dan membuat web server, hal itu berarti praktikum mengenai konfigurasi WebServer dan simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer telah berhasil dilakukan.
Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :
1. Pada saat uji koneksi tidak dapat melakukan ping menuju komputer yang berada pada jaringan yang berbeda. Solusi yang dapat dilakukan adalah mengaktifkan mode trunk pada CLI di switch dan pastikan ketika memasukkan perintah Switch(config)#interface fa0/… yang dimasukan adalah interface kabel yang menghubungkan router dengan switch.
2. Pada saat melakukan konfigurasi pada menu CLI di router dan switch, sering terjadi kesalahan pada saat pengetikan perintah. Solusi yang dapat dilakukan adalah teliti pada saat pengetikan perintah.
Kesimpulan Percobaan :
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah penggunaan VLAN dapat menjadi salah satu solusi untuk menghemat biaya pembelian perangkat untuk membuat jaringan. Selain itu, web server dapat membantu client untuk mendapatkan informasi dari server dalam bentuk halaman web.
Komentar
Posting Komentar