Praktikum 4 (Pengenalan Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless pada Cisco Packet Tracer)

Halo Para Pembaca🙋

Kembali lagi dengan saya Ade disini, pada kesempatan kali ini saya mau membagikan kepada kalian para pembaca yaitu hasil dari praktikum Pengenalan Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless pada Cisco Packet Tracer. Saya harap konten yang saya bagikan pada kesempatan kali ini bisa bermanfaat bagi pembaca semuanya... 

Selamat membaca😇


Hasil & Pembahasan Praktikum : 
Materi yang dipelajari pada praktikum kali ini adalah mengenai pengenalan subnet mask dan membuat jaringan wireless pada Cisco Packet Tracer. Pada praktikum kali ini, praktikan diharapkan mampu melakukan perhitungan subnet mask dan membuat simulasi jaringan wireless
Subnetting adalah teknik yang umum digunakan di internet untuk mengefisienkan alokasi alamat IP didalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan alamat IP. Subnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID dan menunjukkan letak suatu host apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
Wireless Local Area Network (WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data. Informasi (data) ditransfer dari satu komputer ke komputer lain menggunakan gelombang radio. WLAN sering disebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.
Pada praktikum kali ini, praktikan diharapkan untuk menyelesaikan sebuah tugas yaitu membuat sebuah desain jaringan dengan syarat sebagai berikut:
1. Memiliki dua jaringan yang terdiri dari jaringan A dan B di mana masing-masing jaringan memiliki 3 client, 1 Access Point, dan 1 Server.
2. Pada jaringan A menggunakan IP kelas B dan jaringan B menggunakan IP kelas C.
3. IP pada masing-masing jaringan dibagikan secara DHCP melalui server.
4. Jaringan A dan B dihubungkan dengan router.
5. Pengaturan router wajib melalui CLI.
6. Jangan lupa modul masing-masing PC/Laptop diganti menjadi modul wireless.


Prosedur Praktikum : 
Peralatan :
1. PC/laptop dengan Sistem Operasi Windows.
2. Software Cisco Packet Tracer.

Persiapan :
1. Memeriksa ketersediaan dan kondisi peralatan yang akan digunakan pada praktikum.
2. Mempelajari modul praktikum yang telah diberikan.

Pelaksanaan:
1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer yang telah diinstal pada laptop/PC.
2. Buatlah dua jaringan yang mana pada masing-masing jaringan tersebut terdiri dari tiga unit PC sebagai client, satu unit server, satu unit switch, dan satu unit access point.
3. Buka access point pada masing-masing jaringan, lalu buka menu Config --> Port 1. Silakan ubah nama yang ada di SSID sesuai dengan preferensi masing-masing. Disini praktikan menggunakan “Ilkom1” untuk nama jaringan A dan “Ilkom2” untuk jaringan B, lalu atur Authentication menjadi WPA-PSK/WPA2-PSK kemudian berikan password untuk masing-masing jaringan wireless.

4. Buka PC lalu pilih menu Physical, setelah itu matikan komputer dan tukarlah modules pada komputer dengan jenis “WMP300N” untuk mengubah jenis jaringan perangkat PC menjadi jaringan wireless kemudian jangan lupa menyalakan kembali PC yang telah dimatikan. Lakukan hal ini pada seluruh PC baik yang berada pada jaringan A maupun jaringan B.

5. Buka PC lalu pilih menu Desktop --> PC Wireless --> Connect, kemudian sambungkan PC dengan jaringan yang sesuai. Lakukan hal ini pada seluruh PC baik yang berada pada jaringan A maupun jaringan B.
6. Sambungkan antara server, switch, dan access point dengan menggunakan kabel straight. 
7. Lakukan konfigurasi alamat IP pada server di masing-masing jaringan. Untuk jaringan A menggunakan IP kelas B dan jaringan B menggunakan IP kelas C. Dikarenakan pada masing-masing jaringan hanya memerlukan 5 alamat IP (3 untuk client, 1 untuk server, dan 1 untuk Gateway), maka gunakan subnet mask berbasis /29 yaitu 255.255.255.248.

8. Pada server yang berada di masing-masing jaringan, buka menu bagian Services --> DHCP. Isi bagian Default Gateway dan Start IP Address menjadi 182.168.1.3 untuk jaringan A dan 192.168.1.3 untuk jaringan B (karena 182.168.1.1 serta 192.168.1.1 sudah digunakan untuk Default Gateway dan 182.168.1.2 serta 192.168.1.2 sudah digunakan untuk alamat IP server). Jangan lupa untuk menekan tombol Service menjadi On lalu tekan Save.

9. Buka PC kemudian buka menu Desktop --> IP Configuration lalu pindahkan dari Static menjadi DHCP untuk meminta alamat IP dari server. Pastikan terisi seperti gambar di bawah. Lakukan hal yang sama pada PC lainnya yang berada pada jaringan A maupun jaringan B.
10. Setelah mengkonfigurasi alamat IP, Subnet Mask, dan Default Gateway pada kedua jaringan, tambahkan router pada area kerja untuk menghubungkan kedua jaringan. 
11. Buka menu CLI pada router untuk melakukan konfigurasi agar dapat terhubung dengan jaringan A dan jaringan B. 
12. Lakukan uji koneksi dengan tes ping antar PC yang berada pada jaringan yang sama maupun PC yang berada pada jaringan yang berbeda.
13. Apabila semua pengujian koneksi berhasil dilakukan tanpa ada masalah, hal itu berarti latihan perhitungan subnet mask dan membuat simulasi jaringan wireless telah berhasil dilakukan.



Diagnosa dan Troubleshooting Masalah : 
1. Munculnya pesan “Request timed out” pada command prompt saat melakukan tes ping pertama kali menuju PC yang berada pada jaringan yang berbeda, solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan tes ping kembali agar pesan tersebut tidak muncul lagi. Namun apabila pesan tersebut belum hilang setelah melakukan tes ping ulang, maka solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan pengecekan server bagian menu Services --> DHCP dikarenakan mungkin kita tidak ingat untuk menekan Service menjadi On atau lupa menyimpan Default Gateway yang telah diatur.
2. Pada saat melakukan konfigurasi pada menu CLI di router, sering terjadi kesalahan pada saat pengetikan perintah. Solusi yang dapat dilakukan adalah mematikan dan menyalakan router kembali untuk reset program dan kita dapat melakukan konfigurasi ulang pada router.


Kesimpulan Percobaan : 
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah perangkat komputer dapat dihubungkan ke jaringan dengan kabel maupun tanpa kabel (wireless). Selain itu, subnetting memiliki kegunaan yang sangat penting dalam mengelola jaringan karena subnetting digunakan untuk mengefisienkan alokasi alamat IP didalam sebuah jaringan supaya bisa mengoptimalkan penggunaan alamat IP sehingga bisa meminimalisir jumlah alamat IP yang tidak terpakai.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum 3 (Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer)

Praktikum 8 (Fiber Optik)

Praktikum 9 (NS3 Part 1)